PRANADEGA

Senin, 15 November 2010

TIGA KEBUTUHAN MAHASISWA

Kampus oleh sebagian orang dikenal sebagai tempat yang memiliki segudang ilmu pengetahuan. Di dalamnya terdapat para akademisi yang sangat kompeten dalam pengetahuan. Bagiannya meliputi dosen dan mahasiswa yang selalu mendapat gelar sebagai orang terpelajar oleh masyarakat luas. Kedua komponen ini memberikan sumbangsih bagi kemajuan serta perkembangan kampus.
Mahasiswa diidentikkan sebagai agent of change dan social control. Karena kemampuan dan keberaniannya untuk merubah suatu keadaan dan peka terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang timbul di masyarakat, menambahkan jati diri mahasiswa bukan hanya disebut sebagai kaum terpelajar atau sarjana, tetapi merambah menjadi kaum perubahan.
Semakin beratnya istilah yang diemban mahasiswa, semakin berat juga tugas yang meski dilakukan mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk lebih dari sekedar mahasiswa biasa, tetapi diinginkan mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi lebih bagi setiap elemen yang ada. Baik itu saat masih duduk dibangku perkuliahan, lebih-lebih setelah berada di masyarakat. Untuk itu, seorang mahasiswa harus dapat membekali dirinya sendiri guna mempertanggungjawabkan berbagai gelar yang diterimanya.
Sudah menjadi kebutuhan mahasiswa menghidupkan kembali kebutuhan akan membaca, menulis dan berdiskusi. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang meski dipenuhi dalam menciptakan mahasiswa yang penuh dengan intelektualitas dan integritas. Kebutuhan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perkembangan mahasiswa sendirinya.
Suatu hal yang tak lazim didengar, semenjak diri kita disebut sebagai mahasiswa kebutuhan membaca, menulis, dan berdiskusi bukan menjadi kebutuhan mahasiswa. Malah kita cenderung untuk mengabaikan kesemuaannya. Kita terlalu apatis dan tidak pernah merasa membutuhkan tiga kebutuhan ini. Padahal tiga komponen ini adalah ciri khas pada kehidupan mahasiswa dalam menciptakan mahasiswa yang berkualitas.
Membaca misalnya, penulis lebih memperluas makna membaca ini tidak hanya sekedar membaca buku saja. Tetapi lebih pada konteks belajar. Belajar dari buku atau media cetak dan elektronik lainnya, belajar dari orang-orang yang memiliki intelektual dan integritas tinggi, belajar dari tanda-tanda alam, bahkan belajar dari anak kecil yang selama ini selalu kita pandang sebelah mata. Dengan belajar, tentunya cakrawala berfikir mahasiswa akan terbuka. Ketidaktahuan akan berubah menjadi pengetahuan. Sumber-sumber pengetahuan akan diperoleh dengan sangat mudah. Bahkan ayat pertama yang turun memerintahkan kita untuk membaca.
Selanjutnya mahasiswa harus menulis. Penulis cenderung mengartikan menulis sebagai perbuatan. Yaitu perbuatan yang akan kita lakukan setelah mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dari kegiatan belajar tadi. Perbuatannya bisa melalui kritikan yang disalurkan melalui aksi, tulisan-tulisan, seminar, dan bentuk lainnya. Dalam hal ini, poin ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi juga termasuk dalam katagori “menulis.”
Mahasiswa juga harus berdiskusi. Berdiskusi menurut penulis saling berbagi dan bekerja sama. Berbagi dalam segi pengetahuan dan pengalaman, berbagi dari ketiadaan menjadi ada. Dan berbagi dari kesulitan untuk kemudahan. Kesemuaannya itu meski dilakukan secara bersama-sama. Sebab suatu masalah akan mudah diselesaikan jika dilakukan secara bersama-sama.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Saatnya Ekonomi Islam Berkiprah Oleh : Ihsan Pranadega Nasution

Menyikapi persoalan keterpurukan perekonomian saat ini akibat gagalnya sistem ekonomi konvensional membangun perekonomian yang sehat dan dinamis mengakibatkan perlu adanya suatu sistem ekonomi yang baru sebagai pengganti sistem perekonomian sekarang.
Berawal dari sistem ekonomi konvensional yang muncul karena adanya kebutuhan yang tidak terbatas sementara sumber daya yang ada hanya terbatas. Karena keterbatasan sumber daya inilah manusia harus dapat bersaing memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas. Keterbatasan sumber daya ini akan mengakibatkan munculnya persaingan guna mendapatkan sumber daya yang terbatas. Sehingga berbagai cara ditempuh guna memenuhi kebutuhan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, jalan yang ditempuh guna mendapatkan sumber daya tersebut dilakukan dengan cara yang halal, maupun haram.
Penerapan sistim ekonomi konvensional lebih menitikberatkan pada hak-hak individu. Seseorang diberi kebebasan sesuka hatinya untuk mendapatkan kebutuhan yang ia inginkan, walaupun harus melanggar hak-hak individu lainnya. Hal ini tentunya akan mengakibatkan terjadinya jurang pemisah antara satu orang yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan seseorang yang kesulitan dalam pemenuhan kebutuhannya. Bisa dikatakan, sistem ekonomi konvensional tidak memperhatikan nilai-nilai moral yang ada dan ini dapat mengganggu perekonomian saat ini.
Akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan sistem ekonomi sosialis yang mengutamakan kepentingan bersama dan menghilangkan hak-hak individu. Tidak dibenarkan jika seseorang mempunyai kekayaan yang melimpah, kebutuhan yang berlebihan dan kebutuhan istimewa lainnya, sedangkan lainnya merana karena tidak mampu memenuhi kebutuhan. Meskipun mereka mempunyai kesemuaanya itu. Sementara yang dapat menikmati kebebasan hanya pada tataran pejabat Negara dan orang-orang tertentu.
Tidak dapat dipungkiri lagi, dalam prakteknya, kedua sistem ini telah gagal membangun perekonomian yang sehat dan dinamis. Untuk itu perlu suatu sistem baru yang dapat menggantikan kedua sistem ini. Sebuah tawaran yang menjanjikan, sistem ekonomi Islam hadir dalam kegagalan kedua sistem sebelumnya. Tawaran yang diajukan sebagai pengganti sistem ekonomi konvensional dan sosialis. Sebuah terobosan baru dalam membangun perekonomian yang sehat.

Kamis, 21 Oktober 2010

Biografi Hugo Chavez - Pemimpin Revolusi Bolivar


Dia adalah Presiden Venezuela saat ini. Sebagai pimpinan Revolusi Bolivar, Chávez mempromotori visi demokrasi sosialis, integrasi Amerika Latin, dan anti-imperialisme. Ia juga tajam mengkritik globalisasi neoliberal dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Ia adalah presiden sejak tahun 1998. Dia adalah putra seorang guru dan lulusan Akademi Militer. Chavez meraih gelar insinyur tahun 1975 dan ia penggemar berat olahraga bisbol. Setelah terpilih sebagai presiden tahun 1998, ia berkali-kali mengalami guncangan pemerintahan. Ia diancam dibunuh (2000).


Tetapi, ia mendapatkan mandat enam tahun masa jabatan pada tahun tersebut guna melakukan reformasi politik. Pada 14 November 2001, Presiden Hugo Chavez mengumumkan serangkaian tindakan yang bertujuan merangsang pertumbuhan ekonomi termasuk di antaranya mengundangkan Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah yang menetapkan bagaimana pemerintah bisa mengambil alih lahan-lahan tidur, tanah milik swasta, serta mengundangkan Undang-undang Hidrokarbon yang menjanjikan royalti fleksibel bagi perusahaan-perusahaan yang mengiperasikan tambang minyak milik pemerintah.

Kebijakan ekonomi yang dinilai kontroversial terutama menyangkut Undang-undang Reformasi kepemilikan tanah, di antaranya memberi kekuasaan pada pemerintah untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan real estate yang luas dan tanah-tanah pertanian yang dianggap kurang produktif mengundang protes jutaan orang di ibukota, Caracas (11 Desember 2001). Selain, mata uang Bolivar jatuh terpuruk 25% terhadap dolar AS setelah pemerintah menghapuskan kontrol terhadap nilai tukar uang yang sudah dipertahankan lima tahun.

Arti Nama Ku...

   Mungkin orang bertanya-tanya tentang arti nama ku. Sudahlah panjang, sulit lagi untuk diucapkan. Sampai-sampai saking panjangnya, orang selalu salah setiap menyebutkan nama Pranadega. Macam-macam lah sebutannya, Prandega, Pratama, Pramudya, dan lain sebagainya. Kadang aku senyum dibuatnya. Untuk itu, aku akan jelaskan arti nama ku.
Ihsan dapat diartikan baik. Pranadega mengandung beberapa arti. Pra berarti sebelum, Na itu natal, De itu desember, dan Ga berarti dua puluh tiga. Sementara Nasution adalah marga.
   Jadi, jika diartikan secara keseluruhan, maka arti nama ku adalah ihsan yang lahir pada 23 Desember sebelum natal.